Kamis, 26 Desember 2013

Bab 8 Ilmu pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan



Bab 8 Ilmu pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan

1.     Ilmu pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada kesamaan pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang di peroleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis,metodis,rasional,empiris,umum, dan akumulatif.
Ada 4 sikap yg bersifat ilmiah,yaitu:
a.     Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih.
b.    Selektif,artinya mengadakan pilihan terhadap masalah.
c.     Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan.
d.    Merasa pasti.
2.    Teknologi
Teknologi di buat atas dasar ilmu pengetahuan yang bertujuan agar dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Teknologi adalah satu cirri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Fenomena teknik pada masyarakat teknik menurut Sastrapratedja memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.     Rasionalitas, artinya tidak spontan  oleh teknik di rubah menjadi tindakan yang di encanakan dengan perhitungan rasional.

2.    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah

3.    Otomatisme, artinya dalam hal metode organisasi dan rumusan di laksanakan secara otomatis.

4.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.

5.    Monisme, artinya semua teknik menyatu.

6.    Universalisme, artinya teknik dapat melampaui batas batas kebudayaan dan ideologi.

7.    Otonom, artinya teknik berkembang menurut konsep konsep sendiri.

Teknik-teknik manusiawi yang di rasakan pada masyarakat teknologi,terlihat dari kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah begitu jauh di pengaruhi oleh teknik. Gambaran kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Situasi tertekan.

2.    Perubahan ruang dan lingkungan.

3.    Perubahan waktu dan gerak manusia.

4.    Terbentuknya suatu masyarakat massa.

5.    Teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.

3.    Kemiskinan.
Kemiskinan lazimnya di gambarkan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pokok. Dapat di kategorikan garis kemiskinan apabila tidak dapat memenuhi kebutuhan seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain-lain (Emil Salim,1982)
Atas dasar ukuran tersebut maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki cirri sebagai berikut:
1.     Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti tanah,modal,keterampilan dan sebagainya.
2.    Tidak memungkinkan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
3.    Tingkat pendidikan mereka rendah.
4.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.    Banyak yang hidup di kota muda tapi tidak memiliki keterampilan.
Kemiskinan menurut orang umum dapat di kategorikan kedalam tiga unsure, yaitu:
1.     Kemiskinan yang di sebabkan oleh handicap badaniah ataupun mental seseorang.
2.    Kemiskinan yang di sebabkan oleh bencana alam.
3.    Kemiskinan buatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar