Kamis, 26 Desember 2013

Bab 10 prasangka Diskriminasi dan etnosentrisme



Bab 10 prasangka Diskriminasi dan etnosentrisme

Perbedaan prasangka dan diskriminasi
Prasangka adalah sikao negative terhadap sesuatu. Walaupun dapat kita garis bawahi prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Prasangka bersumber dari sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari hari sikap prasangnka dan diskriminasi seolah olah tidak dapat di pisahkan.
Sikap berprasangka jelas tidak adil karena sikap yang di ambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang di dengar. Lebih lagi bila prasangka itu hanya karena pikiran sepintas,untuk kemudian di simpulkan.
Berikut ini adalah Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi, yaitu:
1.     Berlatar  belakang sejarah
2.    Di latar belakangi oleh perkembabgan sosio-kultural dan situasional
3.    Bersumber dari factor kepribadian
4.    Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Daya atau upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi, yaitu:
1.     Perbaikan kondisi social ekonomi
2.    Perluasan kesempatan belajar
3.    Sikap terbuka dan sikap lapang

Etnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki cirri khas kebudayaan yang sekaligus akan menjadi hal kebanggaan bagi mereka.
Suku bangsa,ras tersebut cenderung menganggap  kebudayaan mereka sebagai sesuatu yang prima,riil,logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya.segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki di pandang menjadi hal yang kurang baik,bertentangan dengan kodrat alam dan sebagainya.

Bab 9 Agama Dan Masyarakat


Bab 9 Agama Dan Masyarakat

Agama dan masyarakat
Kaitan agama dan masyarakat banyak di buktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figure nabi dalam kehidupan, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi dan sila ketuhanan yang maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.peraturan agama pada masyarakat sangat hihup,menekankan kepada hal yang yang baik yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan. Karena latar belakang social pula maka masyarakat memiliki sikap dan nilai yang berbeda pula. Dalam hubungan social, hubungan nilai dan tujuan masyarakat harus stabil dalam setiap moment.

Fungsi agama
Fungsi agama pada masyarakat memiliki tiga aspek penting yang selalu di pelajari yaitu :
-      Kebudayaan
-      System social
-      Kepribadian
Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks social terpadu yang pengaruhnya bisa di lihat dalam perilaku manusia.
Teori fungsionalisme melihat agama sebagai penyebab social yang dominan dalam terbentuknya lapisan social, perasaan agama, dan konflik social.


Pelembagaan agama
Agama bersifat universal,permanen dan mengatur seluruh kehidupan sehingga bila tidak memahami agama akan sulit memahami masyarakat. Kaitan agama dengan masyarakat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak sebenarnya secara utuh (Elizabeth K.Nottingham, 1954)
-      Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sacral
-      Masyarakat-masyarakat pra industry yang sedang berkembang

Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya “perubahan batin” atau kedalam beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan dan sebagainya. Agama ke pengkhususan fungsional

Bab 8 Ilmu pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan



Bab 8 Ilmu pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan

1.     Ilmu pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada kesamaan pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang di peroleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis,metodis,rasional,empiris,umum, dan akumulatif.
Ada 4 sikap yg bersifat ilmiah,yaitu:
a.     Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih.
b.    Selektif,artinya mengadakan pilihan terhadap masalah.
c.     Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan.
d.    Merasa pasti.
2.    Teknologi
Teknologi di buat atas dasar ilmu pengetahuan yang bertujuan agar dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Teknologi adalah satu cirri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Fenomena teknik pada masyarakat teknik menurut Sastrapratedja memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.     Rasionalitas, artinya tidak spontan  oleh teknik di rubah menjadi tindakan yang di encanakan dengan perhitungan rasional.

2.    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah

3.    Otomatisme, artinya dalam hal metode organisasi dan rumusan di laksanakan secara otomatis.

4.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.

5.    Monisme, artinya semua teknik menyatu.

6.    Universalisme, artinya teknik dapat melampaui batas batas kebudayaan dan ideologi.

7.    Otonom, artinya teknik berkembang menurut konsep konsep sendiri.

Teknik-teknik manusiawi yang di rasakan pada masyarakat teknologi,terlihat dari kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah begitu jauh di pengaruhi oleh teknik. Gambaran kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Situasi tertekan.

2.    Perubahan ruang dan lingkungan.

3.    Perubahan waktu dan gerak manusia.

4.    Terbentuknya suatu masyarakat massa.

5.    Teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.

3.    Kemiskinan.
Kemiskinan lazimnya di gambarkan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pokok. Dapat di kategorikan garis kemiskinan apabila tidak dapat memenuhi kebutuhan seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain-lain (Emil Salim,1982)
Atas dasar ukuran tersebut maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki cirri sebagai berikut:
1.     Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti tanah,modal,keterampilan dan sebagainya.
2.    Tidak memungkinkan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
3.    Tingkat pendidikan mereka rendah.
4.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.    Banyak yang hidup di kota muda tapi tidak memiliki keterampilan.
Kemiskinan menurut orang umum dapat di kategorikan kedalam tiga unsure, yaitu:
1.     Kemiskinan yang di sebabkan oleh handicap badaniah ataupun mental seseorang.
2.    Kemiskinan yang di sebabkan oleh bencana alam.
3.    Kemiskinan buatan.

Bab 7 Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan


Bab 7 Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

 1.     Masyarakat perkotaan, aspek-aspek positif dan negative
A.    Pengertian masyarakat.
-      J.L Gillin dan J.P Gillin mengatakan bawha masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan tradisi, sikap dan perasaan dan persatuan yang sama.
B.    Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering di sebut urban community. Pengertian masyarakat kota juga lebih di tekankan pada sifat dan cirri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Berikut merupakan cirri pada masyarakat perkotaan:
-      Kehidupan ke agamaan lebih rendah di bandingkan masyarakat pedesaan.
-      Masyarakat perkotaan pada umumnya tidak bergantung pada orang lain.
-      Pembagian kerja masyarakat kota lebih tegas dan mempunyai batas batas yang nyata.
-      Kemungkinan untuk mendapat pekerjaan juga lebih banyak di kota dari pada di desa
-      Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya factor waktu  bagi warga kota.
-      Perubahan social tampak nyata di kota.
C.    Perbedaan desa dan kota
Ada beberapa cirri yang dapat di gunakan sebagai petunjuk untuk memedakan antara desa dan kota. Cirri cirri nya adakah sebagai berikut :
-      Jumlah dan kepadatan penduduk
-      Lingkungan hidup
-      Mata pencarian
-      Kehidupan social
-      Stratifikasi social
-      Mobilitas social
-      Pola interaksi social
-      Solidaritas social
2.    Hubungan desa dan kota
Masyarakat desa dan kota bukanlah komunitas yang terpisah antara satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara ke duanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan karena di antara mereka saling membutuhkan.
Sebaliknya, kota juga menghasilkan barang barang yang juga di perlukan oleh masyarakat desa seperti bahan pakaian , alat dan obat obatan  dan lain lainnya.
3.    Aspek positif dan negative
Untuk menunjang aktivitas serta untuk memberikan suasana yang aman dan nyaman kepada warganya, kota di haruskan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah pada warganya
4.    Masyarakat pedesaan
A.    Pengertian pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hokum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
B.    Hakikat dan sifat masyarakat desa
Masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris.
Gejala-gejala social desa yang sering di istilahkan dengan:
-      Konflik
-      Kontraversi
-      Kompetisi
-      Kegiatan pada masyarakat pedesaan
C.    Unsure-unsur desa
Desa memiliki 3 unsur yaitu:
-      Daerah
-      Penduduk
-      Tata kehidupan
Ke tiga unsure ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri, melainkan satu kesatuan.