Minggu, 09 November 2014

TULISAN TOU 1 minggu ke 3



Kode Yang Dalam  Touring atau Konvoi Sepada Motor

            Jika kita ingin melaksanakan TOURING atau KONVOI menggunakan sepeda motor sebaiknya kita pahami dulu kode-kode yang akan di gunakan saat berada di dalam perjalanan. Tujuannya kode dalam touring ini adalah agar perjalanan dapat berjalan lancer dan selamat baik bagi pemimpin barisan maupun anggota yang berada di belakang pemimpin.
            Lalu kode apa saja sih yang dimaksud dalam tulisan ini?. Kode saat touring atau konvoi ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu ada 1. Hand code (kode tangan), 2. Foot code (kode kaki), dan 3. Horn code (kode klakson). Yuk di simak sedikit penjelasan dari 3 bagian tersebut.
1.      Hand Code ( kode tangan )
-          Gunakan hanya tangan kiri.
-          Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat atau salam brotherhood.
-          Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom.
-          Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom.
-          Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet).
-          Jari mengepal = siap-siap berhenti.
-          Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk.
2.      Foot Code ( kode kaki )
-          Turunkan kaki kiri = menunjukan bahwa terdapat gangguan dikiri.
-          Turunkan kaki kanan = menunjukan bahwa terdapat gangguan dikanan.
-          Turunkan kedua kali = menunjukan bahwa terdapat rintangan dikanan maupun dikiri.
3.      Horn Code ( kode klakson )
-          Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper) tanda klotur putus (hanya sweeper) tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
-          Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
-          Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Jika kode dalam touring sudah di pahami maka jangan lupakan aturan dasar dalam Touring. Apa saja sih aturannya? Mari di simak.
-          Berdoa sebelum perjalanan.
-          Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan.
-          Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan.
-          Patuhi semua standar SAFETY RIDER.
-          Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point.
-          Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Sumber : http://www.rider-system.net/2012/12/rumus-dan-tata-cara-touring-sepeda-motor.html

Sabtu, 08 November 2014

Tugas TOU1 minggu ke 3



KONFLIK ORGANISASI

1. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu bentuk perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, faham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih. Pertentangan ini bisa berbentuk pertentangan fisik dan non-fisik, yang pada umumnya berkembang dari pertentangan non-fisik menjadi benturan fisik, yang bisa berkadar tinggi dalam bentuk kekerasan (violent), bisa juga berkadar rendah yang tidak menggunakan kekerasan (non-violent).
 Konflik disebabkan karena adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Konflik/ permusuhan merupakan proses sosial yang biasa terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Permusuhan atau konflik diawali dengan adanya perbedaan atau persaingan yang serius sehingga sulit didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Sebenaranya konflik dapa sangat wajar terjadi dalam sebuah interaksi sosial.
2. Jenis dan Sumber Konflik
1 . Konflik menyangkut informasi
Pada banyak kejadian, pihak-pihak yang berkonflik tidak memiliki informasi yang cukup, atau bahkan tidak meiliki informasi yang sama tentang suatu situasi. Mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta-fakta yang diperlukan dapat menolong meredakan ketegangan yang terjadi.dalam situasi berbeda,pihak-pihak yang bertikai menafsirkan informasi dengan cara yang berlainan atau memberikan bobot kepentigan yang berbeda terhadap informasi yang sama. Diskusi yang terbuka dan masukan dari pihak yang dapat dipercaya akan membantu dalam menilai relevansi dari informasi yang tersedia.
2. Konflik menyangkut Sumberdaya
Konflik menyangkut berbagai sumberdaya seperti tanah, uang atau benda lain biasanya mudah diidentifikasikan dan sering diselesaikan lewat jalan tawar-menawar / negosiasi. Namun, kadang-kadang walaupun dipermukaan pihak-pihak yang berkonflik seolah saling mempertikaikan sumberdaya tertentu, tetapi sesungguhnya konflik itu menyangkut suatu perkara lain, mungkin tentang relasi atau kebutuhan psikologis salah satu atau kedua belah pihak
3. Konflik tentang Relasi
Dalam hubungan keluarga, kemitraan bisnis atau organisasi kemasyarakatan, orang sering berselisih pendapat tentang berbagai perkara, tetapi kadang-kadang saling ketergantungan yang tercipta oleh relasi mereka itu melahirkan dimensi destruktif pada aneka perbedaan yang terjadi yang semestinya mudah diselesaikan. Berbagai kejadian dimasa lampau atau kesan dan prasangka yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun dapat membuat orang menjadi sangat kaku atau tidak mau mencoba menempuh solusi yang sangat jelas yang berkaitan dengan tujuan, peranan, tangung jawab, dan perbedaan pandangan yang ada.
4. Konflik menyangkut Kepentingan atau Kebutuhan
Aneka kebutuhan manusiawi yang penting dan kuat seperti kebutuhan akan jati diri, harga diri, atau partisipasi seringkali menjadi inti konflik yang di permukaan terkesan seperti persaingan menyangkut benda-benda materi belaka. Kesempatan yang konstruktif bagi individu atau kelompok masyarakat untuk mengungkapkan aneka kebutuhan mereka dan merasakan bahwa diri mereka telah didengarkan seringkali amat menentukan dalam mengatasi jenis-jenis kebutuhan ini. Pemecahan jangka panjang terhadap suatu konflik yang berkisar pada sumberdaya seringkali ditentukan baik oleh penguasa aneka kepentingan atau kebutuhan orang-oarang yang terlibat maupun oleh pembagian berbagai sumberdaya tersebut secara adil. 
5. Konflik Menyangkut Struktur
Struktur kemasyarakatan dan organisasi menentukan siapa yang memiliki akses pada kekuasaan atau sumberdaya, siapa yang wajib memberi hormat kepada siapa, dan siapa yang memiliki wewenang untuk membuat berbagai keputusan. Konflik menyangkut atau di dalam struktur seringkali melibatkan persoalan tentang keadilan dan tujuan-tujuan yang saling tidak sejalan. Konflik-konflik semacam itu seringkali menuntut usaha bertahun-tahun untuk menghasilkan perubahan yang konstruktif.
6. Konflik Menyangkut Nilai-Nilai Hidup
Berbagai nilai hidup dan keyakinan dibentuk oleh pengalaman hidup dan iman kepercayaan. Karena ancaman terhadap nilai hidup seseorang seringkali dipandang sebagai ancaman terhadap jati dirinya, maka konflik-konflik menyangkut nilai-nilai hidup biasanya paling sulit dipecahkan. Kebanyakan orang bereaksi secara defensif terhadap ancaman semacam ini dan menolak untuk bernegosiasi, mengira bahwa pemecahan konflik tersebut menuntut mereka untuk mengubah nilai-nilai hidup. Dalam kenyataan, dengan memberi kesempatan kepada orang yang bertikai untuk menjernihkan nilai-nilai hidup mereka dan merasa bahwa mereka telah didengarkan serta dipahami seringkali langkah itu dapat membuat mereka meniggalkan sikap defensif dan belajar hidup bersama dengan saling menerima berbagai perbedaan yang ada di antara mereka.

3. Strategi penyelesaian konflik
1.        Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.namun pendekatan ini menurut saya kurang baik,kenapa ? kalau kita menghindari konflik yang terjadi bukankah nantinya malah akan menimbulkan konflik yang lebih besar. Lebih baik menerima konflik tersebut lalu meluruskan permasalahannya lalu diskusikan agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.

2.      Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3.      Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
 
4.      Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5.      Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama dalam penyelesain masalahnya.
4. Metode Penyelesaian Konflik
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu:
  1. Competition ; Apabila terdapat indikasi salah satu pihak berusaha mencapai tujuan tanpamenghiraukan pihak lain, maka metode kompetisi dapat diterapkan. Aturan main ditentukan secara transparan dan proposional. Semua pihak dipersilahkan berlomba mencapai tujuan berdasarkan kriteria yang ditentukan. Apabila konflik terjadi dalam organisasi formal, pihak yang berkuasa cenderung memanfaatkan kekuasaannya untuk merekayasa kriteria dalam aturan main yang menguntungkan penguasa.

  1. Avoidance ; Salah satu pihak yang berselisih menarik/memisahkan diri atau berusaha menekan konflik yang terjadi. Hal itu dapat terjadi bila dilakukan oleh pihak yang mempunyai kepribadian dan jiwa besar.

  1. Accomodation ; Salah satu pihak yang berselisih berusaha mengalah. Dengan kata lain, memenuhi tuntutan pihak yang bertentangan. Biasanya tindakan itu dilakukan demi terpeliharanya hubungan baik.

  1. Compromise ; Kedua belah pihak yang berselisih sama-sama bersedia untuk berkorban melalui kompromi. Jadi, lebih mengedepankan kepentingan bersama/umum. Metode ini berusaha untuk mengatasi konflik dengan mencari format baru tanpa memenangkan atau mengalahkan pihak manapun.

  1. Collaboration ; Pendekatan metode ini berupaya memberikan keuntungan bagi semua pihak dengan jalan mengatasi masalah melalui pemecahan masalah bersama.
5. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
6. Teori Motivasi 
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow.  Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.  Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. (Maslow. (Inggris)A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954, hal. 57-67.)

  1. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
  2. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
  3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
  4. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
  5. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

Prinsip pikiran Abraham Maslow berangkat dari kebutuhan manusia yang disusun secara hierarki dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan pemenuhan diri. Abraham maslow menekankan prilaku manusia disebabkan oleh motivasi tertentu yang bergerak secara sistematis demi sebuah “grows need” atau pemuasan kebutuhan



Sumber :
expresisastra.blogspot.com/2014/01/teori-teori-motivasi-menurut-para-ahli.html