RESENSI NOVEL
Anggota Kelompok :
- Kevin Andrew Wibisono
- Kevin Andrew Wibisono
- Kenrick Setiawan
- Awal Putro Aryanto
- Adharimasyi Aulia
Judul : Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng
No. ISBN : 9789794338872
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Tanggal terbit : Juli - 2015
Jumlah Halaman : 264
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Fantasi
Text Bahasa : Indonesia
Saat pertama kali saya membaca isi dari novel ini saya diperkenalkan
kepada seorang anak laki-laki yang bernama Peter. Peter kecil tumbuh
dengan imajinasi yang luar biasa, ia pandai berkata-kata dan memiliki
kemampuan yang sangat spesial dalam memainkannya. Terkadang ia bisa
begitu mudahnya membalas hinaan temannya yang telah adu pukul dengan
dia. Peter tahu betul kekuatan memainkan kata-kata. Dalam berimajinasi,
ia juga memiliki kelebihannya, ia benar-benar bisa menciptakan dunia
khayalannya sendiri. Jiwa bisnisnya pun sudah muncul sejak kecil, ia
”menjual” pekerjaan rumah kepada teman-teman sekelasnya dengan imbalan
yang beraneka macam. Tergantung bagaimana Peter menginginkannya, dan dia
benar-benar pandai ”menjual” nilai kepada teman-temannya.
Ketika Peter berumur hampir 18 tahun, Ibunya meninggal. Selama ini Ibu
adalah tempat Peter menceritakan berbagai kisah hasil imajinasinya.
Setelah ibunya meninggal, ia bingung kepada siapa lagi harus bercerita.
Anehnya, meski ia pandai sekali berkata-kata, ia tidak mau menjadi
penulis novel.
” Aku tidak akan pernah menulis sebuah novel. Aku tidak mampu
berkonsentrasi pada sebuah cerita. Bila aku mulai menganyam sebuah
fabel, dengan segera fabel itu akan tersedot ke dalam empat atau delapan
fabel lainnya”, Hal. 171
Ia menceritakan kisah-kisahnya kepada banyak gadis yang ia kencani,
semuanya tentu dengan cerita yang berbeda. Sampai suatu hari ia membuat
Writers aid (aid seperti dalam first aid kit) yang maksudnya pertolongan
bagi penulis yang mengalami kebuntuan ide saat menulis. Peter dengan
segera menjadi laba-laba yang menenun ceritanya ke banyak penulis. Ia
menyuntikkan ide-ide segar yang terus berbeda, memberikan panduan jalan
ceirta, dan ia mendapatkan bayaran yang cukup besar dari ide-ide
ceritanya tersebut. Di antara kisah-kisah yang diceritakan Peter adalah
cerita tentang gadis pemain sirkus bernama Panina Manina, cerita ini
hanya ia ceritakan ke orang yang benar-benar ia cintai. Sampai ternyata
cerita ini ikut menjadi bagian dari jalan hidupnya sendiri.
Membaca Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng menjadi satu hiburan
yang berbonus-bonus menurut saya. Gaarder dengan mudah menyisipkan
cerita-cerita di dalam cerita inti buku ini. Hal ini karena kemampuan
imajinasi Peter, sang Tokoh utama, yang sedemikian banyaknya. Di antara
cerita Peter, tersebutlah cerita tentang pembunuhan rangkap tiga, si
kembar di Vietnam, konstanta jiwa, Ras manusia yang tersisa, dan masih
banyak lagi.
Seperti biasa, Gaarder menyelipkan filosofi filosofi kehidupan di dalam ceritanya dengan anggun. Saya ambil contoh :
” Miliaran tahun dibutuhkan untuk mengembangkan kesadaran manusia, dan
kau ingin menghapusnya? Lalu bagaimana dengan keajaiban dari kehidupan?
Itu jauh lebih penting dari apa pun di seluruh semesta.”
Hanya saja saya menemukan kejanggalan di halaman 388, di baris kedua
ditulis ” sembilan kali sembilan ubin, karena itulah kebenaran yang
paling mendasar ” di situ tertulis demikian padahal kalimat selanjutnya ”
Inti dari eksistensi adalah persegi empat yang terdiri dari empat puluh
sembilan ubin hijau dan merah di kamar 15 ”. sebelumnya cerita ini
didahului dari enam kali enam ubin, dan setelah bagian ”empat puluh
sembilan” ini adalah delapan kali delapan ubin. Jadi.. bukankah yang
lebih tepat di baris kedua di halaman 388 tadi yang bertuliskan sembilan
kali sembilan ubin itu seharusnya menjadi tujuh kali tujuh ubin?
Mungkin editor bisa mengoreksinya lagi, tapi kalau sudah benar ya
berarti saya yang belum paham maksudnya.
Sinopsis Buku
Sejak kecil, Petter lebih suka menyendiri di dalam dunia yang dia
ciptakan. Dia terobsesi dengan cerita-cerita, terutama dengan Panina
Manina, sang Putri Sirkus yang dikarangnya sendiri. Hingga dewasa pun,
imajinasinya terus merajalela. Tak heran dia dijuluki Petter “si
Laba-Laba”.
Tetapi, Petter membenci ketenaran dan tak mau memublikasikan tulisannya.
Dia memilih menciptakan Writers' Aid, sebuah program yang didesain
untuk menyediakan cerita-cerita bagi pengarang-pengarang internasional
yang mengalami kebuntuan ide.
Meskipun programnya ini pada awalnya sangat sukses, Petter akhirnya
terjebak dalam jaring yang ditenunnya sendiri. Skandal memalukan dalam
dunia sastra internasional perlahan-lahan terkuak dan nyawa Petter
terancam oleh pengarang-pengarang besar yang ingin menyelamatkan nama
baik mereka. Tak disangka, kehancuran Petter ternyata bersumber dari
perbuatannya masa lalu.
Novel ini akan mempertemukan Anda dengan Petter “si Laba-Laba,” tokoh
ciptaan Gaarder yang paling membuat penasaran setelah Sophie dari Dunia
Sophie.
“Gaarder adalah garansi bagi bacaan bermutu.”
—Kompas
“Putri Sirkus mengukuhkan status Gaarder sebagai salah seorang penulis
Skandinavia paling menonjol, sekaligus sebagai seorang novelis dan
pendongeng yang andal.”
—The Herald
“Putri Sirkus adalah pesta-pora imaji dan cerita: sebuah dongeng fantasi untuk orang dewasa.”
—Visage
Tentang Penulis
Sebelum menjadi penulis professional, Jostein Gaarder adalah seorang
guru filsafat. Kecintaannya pada filsafat membuatnya mulai menulis
buku-buku filsafat dalam gaya populer.
Pada 1991, tanpa disangka-sangka novel filsafatnya, Sophie’s World
(terj. Indonesia: Dunia Sophie, Mizan, 1996) yang merupakan buku fiksi
terlaris di dunia pada 1995. Sophie’s World telah diterjemahkan dalam 50
bahasa dunia.
Sejak kesuksesannya itu, Gaarder beralih profesi menjadi penulis
profesional. Karya-karyanya yang sukses juga adalah Gadis Jeruk (Mizan,
2003), Maya (Mizan, 2008), Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken (Mizan,
2011), Dunia Anna (Mizan, 2014), Dunia Cecilia (Mizan, 2015), dan
Misteri Soliter (Mizan, segera terbit).
Selain menulis, dia giat mengampanyekan pelestarian lingkungan melalui
Sofie Foundation yang didirikannya bersama istrinya, Siri, pada 1997.
Kini, dia tinggal di Oslo, Norwegia.
USULAN RANCANGAN PENELITIAN
Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Dunia Hiburan
BAB I
PENDAHALUAN
1.1 Latang Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di
masyarakat. Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dipergunakan
untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan
prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna.
Perkembangan TIK terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren
penggunaan e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e-education,
e-government, e-learning dan lain sebagainya. Teknologi Informasi dan
Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di
era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu
mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Dalam bidang hiburan,
TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi
pengalihfungsian penyajian informasi. Perkembangan Teknologi Informasi
menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang.
TIK tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memiliki dampak
negatif terhadap kehidupan, salah satunya pada bidang hiburan. Kenyataan
ini yang mendorong keinginan penulis untuk mengungkap lebih jauh
tentang Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas
Hiburan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari judul diatas, maka timbul Perumusan Masalah sebagai berikut :
· Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan (Dampak positif).
· Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan
· Bagaimana cara kita menyikapi dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penulis akan membahas masalah teknologi informasi dan komunikasi pada
dunia hiburan. Serta penjalasan yang lebih rinci yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Manfaat yang bisa diambil antara lain : Mengetahui dampak positif dan
negatif dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada dunia
hiburan. Serta dapat mengetahui cara kita menyikapi kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi pada dunia hiburan ini.