1. EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang
ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap
warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa
arus oleh pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya
bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi
dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa
Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,
pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang
patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai
dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu
bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas
kepribadiannya sendiri.
Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan
dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia
di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para
pengajarnya.
Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana
pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar,
dan kemampuan memperluas wawasan.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan
perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di
sekolah perlu terus dilakukan.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
sudah berusia ± 80 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam
rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan
kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya
perjalanan sejarah.
Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan
bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Namun, seiring dengan bertambahnya usia,
bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis
justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa
Iptek yang berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya
arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam
mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika?
Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika
itu?
Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus
diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para
penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih
modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik
dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan
susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas.
Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya
rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami
maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya
(Sawali Tuhusetya, 2007).
Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali
menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang
baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu
didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar
membaca, menulis, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca
merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, masyarakat
khususnya pelajar yang menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat,
memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu,
pelajar juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.
2. Contoh karangan non
ilmiah
SI MANIS JEMBATAN ANCOL
Film Si Manis Jembatan Ancol produksi tahun 1973 merupakan
salah satu film cerita yang sudah melegenda di masyarakat.
Maria (Lenny Maria) dan John (Farouk Afero) seorang anak
Kompeni yang merupakan anak buah blasteran Belanda Manado adalah sepasang
kekasih. Maria yang seorang Melayu dan John meski seorang Belanda namun
berkulit hitam. Bagi teman-teman John, Maria adalah seorang anak yang
kampungan. Namun demikian banyak orang yang suka akan suara Maria sehingga
dalam beberapa pesta Maria di undang untuk menghadirinya dan di daulat untuk
menyanyi.
Namun sayang hubungan Maria dan John tidak di setujui oleh
kedua orang tua mereka, sehingga untuk berpacaran mereka selalu melakukannya
secara sembunyi-sembunyi. Ayah John menginginkan kalau anaknya akan menikah
dengan seorang Belanda juga bukan seorang inlander, demikian sebutan bagi warga
pribumi oleh Belanda kala itu. Sementara itu ayah Maria yang sedang sakit Haji
Acim (Mansyur Syah) juga demikian, ia menginginkan anaknya memiliki suami orang
pribumi yang taat dan soleh.
Mengingat sakitnya yang kian parah, Haji Acim menyuruh Maria
untuk mengenalkan pacarnya padanya. Maka segeralah Maria berangkat ke rumah
John untuk mengajaknya kerumah, namun belum lagi masuk kedalam, Maria sudah di
usir oleh ayah John yang mengatakan kalau ia tidak butuh babu. Maria sedih dan
kecewa, ia pun pulang dengan menumpang Sado. Melihat kesedihan penumpangnya,
maka supir Sado, Husin (Krisbiantoro) pun iseng-iseng menanyakan penyebabnya
pada Maria. Setelah berhasil mengeluarkan uneg-unegnya, maka Husin pun akhirnya
bersedia membantu Maria untuk berpura-pura menjadi pacar Maria yang akan di
kenalkan pada Haji Acim yang sedang sakit keras. Maka datanglah Husin ke pada
Haji Acim dan mengaku telah berpacaran selama 5 bulan. Selama itu pula Maria
belum pernah mengenalkannya pada ayahnya.
Sementara itu, ketika Maria sedang mencuci pakaian di kali,
John menyusulnya ke kali dan akan mencium Maria. Namun Maria menolaknya yang
membuat John menjadi kesal. Sepulang dari mencuci, Maria sudah ditunggu oleh
uwaknya di jalan, agar Maria segera menjemput Husin atas perintah Haji Acim
ayahnya. Maria di buat bingung, namun agar tidak terjadi apa-apa maka Maria
menuruti perintahnya dan segera menjemput Husin.
Setelah Maria dan Husin sampai di rumah, maka baru tahulah
ia kalau keduanya akan di nikahkan, karena Haji Acim merasa waktunya sudah
dekat walau ajal adalah urusan yang Maha Kuasa. Kali ini untuk menyenangkan
orangtuanya lagi-lagi Maria meminta tolong kepada Husin agar ia mau menikahinya
secara pura-pura dengan syarat setelah seminggu diceraikan dan tidak boleh
tidur sekamar. Karena merasa sudah menolong, maka Husin pun setuju untuk
menolong sekalian. Maria dan Husin pun di nikahkan di hadapan penghulu dan
secara hokum pernikahan mereka pun sah.
Haji Acim pun senang dan sayang sekali kepada menantunya.
Masalah lain timbul, setelah menikahi Maria, Husin mulai jatuh cinta pada Maria
dan menuntut Maria untuk melayaninya sebagai suami istri, namun sayang Maria
tidak rela begitu saja. Sehingga Husin pun menerima saja, dan tidak jadi
melakukan hubungan suami istri.
*****
Di Jalan Husin bertemu dengan John yang sepedanya mogok,
john menumpang pada Sado Husin dan minta di antarkan pada rumah Maria. Setelah
sampai di rumah Maria, dengan siulan khasnya, John memanggil Maria untuk
keluar. Maka bertemulah mereka berdua, dan akhirnya Maria berterus terang kalau
dirinya sudah menikah pura-pura dengan Husin, namun Husin yang menguping tidak
terima kalau ia menikah pura-pura, ia pun berterus terang pada John kalau
pernikahanya adalah sah. John pun marah. Husin dan John berkelahi, sementara
Maria lari kerumah setelah diberi pilihan oleh John untuk memilih ia atau
Husin.
Akibat perkelahian dengan John, dampaknya Husin menjadi
buronan Kompeni. Ia pun tertembak ketika sedang berlari menghindar dari Kompeni
yang mencarinya, sementara itu Maria kabur dari rumah. Dalam proses melarikan
diri, Maria di ganggu oleh orang jahat dan harta bendanya pun di rampas.
Keesokan harinya, orang-orang di buat heboh atas ditemukannya seorang mayat
wanita. Sementara itu atas kaburnya Maria, Husin berusaha mencarinya, dan
menemukan orang yang merampas baju-baju Maria dan menjualnya di pasar. Husin
pun membelinya dan membawannya kerumah Haji Acim. Akhirnya mereka yakin kalau
mayat perempuan yang mengapung di kali adalah mayat Maria.
Setelah kematian Maria di kali Ancol, maka pada malam-malam
tertentu Maria sering memunculkan diri yang membuat orang-orang pun takut.
*****
Maria si manis jembatan Ancol, atau ada juga yang
mengenalnya Mariam, adalah sebuah legenda yang sampai saat ini masih menjadi
misteri ceritanya.
3. Contoh karangan ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia
pemanfaatan teknologi untuk informasi lokasi restoran cepat saji masih sangat terbatas. Pencarian lokasi rumah makan cepat saji tersebut akan menjadi lebih mudah dengan adanya bantuan
internet. Dengan memanfaatkan Location
Based Service (LBS) pada android aplikasi pencarian restoran cepat saji pada
smartphone dapat memudahkan pengguna untuk mencari lokasi restoran cepat saji di
wilayah tertentu.
Smartphone
adalah suatu elektronik berbasis mobile yang
digunakan untuk komunikasi dan mencari suatu informasi.Salah satu perkembangan
Smartphone saat ini yaitu Android. Android merupakan sistem operasi yang berbasis
Linux untuk perangkat seluler layar sentuh open source yang
bisa digunakan secara terbuka dan juga mendukung pembuatan suatu aplikasi.
Dengan banyaknya pengguna
smartphone berbasis android di kalangan masyarakat, maka dibuatlah aplikasi yang
bertujuan agar mempermudah pengguna dalam mencari lokasi restoran cepat saji.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulisan ilmiah ini akan terfokus pada “APLIKASI
LOCATION BASED SERVICE (LBS) RESTORAN CEPAT SAJI UNTUK WILAYAH BEKASI
MENGGUNAKAN ANDROID” yang
dimana aplikasi ini akan membuat para pengguna mengetahui letak restoran cepat saji dan memberikan deskripsi
yang akan disusun menjadi sebuah profil restoran serta dapat menunjukan letak restoran cepat saji
yang akan ditampilkan menggunakan Google
Maps.
1.2
Batasan Masalah
Pembahasan dalam penulisan ini hanya terbatas pada pencarian resoran cepat saji
di wilayah Bekasi yang
terdapat dalam satu aplikasi yang mudah di akses dengan tampilan yang
menarik dengan menggunakan Android. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi tentang letak restoran cepat saji yang
ada di wilayah Bekasi sehingga dapat memudahkan para pengguna untuk mencari restoran cepat saji
yang ada pada wilayah Bekasi.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang di
gunakan dalam penulisan ini adalah dengan cara mengambil bahan dari buku-buku sebagai pedoman untuk referensi penulisan melakukan pencarian informasi melalui
internet dan media lainnya.
1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan ini dibuat berdasarkan sistematika yang
sudah ditetapkan dengan tujuan untuk mempermudah bagaimana penulisan ini disusun.
Untuk memudahkan penulisan maka dalam penyajiannya,
diuraikan kedalam 4 bagian.Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
BAB 1 :
PENDAHULUAN
Bab ini meliputi
Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
BAB 2 :
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan
tentang teori-teori yang mendukung atau yang berhubungan dengan penulisan
ilmiah ini, seperti pengenalan tentang bahasa pemrograman yang dipakai yaituJava.
BAB 3 :
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan
uraian perancangan atau tahapan desain aplikasi GPS (Global Position System).
BAB 4 :
PENUTUP
Bab ini berisi
kesimpulan dari hasil penulisan serta memberikan saran-saran untuk
penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut.
sumber :
- rismarhaesa15.wordpress .com
- all-be-on.blogspot.ae